Rabu, 04 April 2012

Never endless love story

Share
Satu lagi kisah cinta yang patut ditonton.....kisah cinta......hem...nga ada habisnya tuk dibahas.....ditulis, di filmkan. Tapi bukan itu yang membuat cinta itu habis sebagai bahan yang menarik sebagai inspirasi. Tiap orang punya, telah dan akan punya kisah cinta tersendiri.....begitu personal, unik dan pribadi. Tak ada yang sama, detailnya. Orang bisa beropini bahwa sebuah kisah cinta berakhir tragis jika salah seorang pelakon kisah itu tewas mengenaskan demi orang yang dicintainya.....Tak sedikit yang menganggap konyol kisah Romeo dan Juliet yang berkorban (bunuh diri lebih tepatnya) karena cinta...........ada orang yang sedemikian patah hatinya hancur tiada dua (aduh....aduh...ini efek dramatisasi....biar legit dan mengalir....... melow..........miiiiow) trus jadi terganggu mentalnya. 

Ada orang yang tak pernah benar-benar jatuh cinta......tapi berumah tangga dan mempunyai anak-anak darinya.  Ada juga orang yang sering benar-benar jatuh cinta...dan merana karenanya. Seperti harta, ada insan yang bergelimang kasih sayang cinta, ada yang miskin belaiannya.

Ada yang berusaha memaksakan kehendak yang dia pikir cinta itu kepada pasangannya............ada yang berusaha membelenggu pasangan yang di pikir telah dicintainya..............

Kisah berikut adalah tentang cinta....................cerita cinta yang bisa mencerahkan kita......dalam memaknai........................indah warnanya.




Sobat.............cinta itu membebaskan.......dalam menentukan pilihan.................

Membahagiakan.....................dalam indahnya kasih sayang........

Melembutkanmu...................... dalam sikap................................

Mencerahkanmu......................dalam perbuatan............................

Tak ada yang mesti berkorban........................karena cinta itu................mempersatukan

Selasa, 28 Februari 2012

Rafflesia Arnoldi ( corpse flower)

Share
Rafflesia Arnoldi


Rafflesia arnoldii

Bunga raksasa berbau busuk ini  juga dikenal sebagai Patma Raksasa penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles dan  penamaan bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga.

Rafflesia Arnoldi meskipun sama-sama berbau busuk namun bunga ini bukan bunga bangkai. Karena Bunga Bangkai adalah nama untuk Amorphpophallus titanium (Titan Arum) yang merupakan bunga majemuk terbesar.
Amorphpophallus titanium 

Bunga Rafflesia Arnoldi (Rafflesia arnoldii) memiliki bunga yang melebar dengan 5 mahkota bunga. Saat mekar diameter bunga ini dapat mencapai antara 70-110 cm dengan tinggi mencapai 50 cm dan berat mencapai 11 kg. Dasar bunga di bagian tengah berbentuk gentong terdapat benang sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga. keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase keberhasilan pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan.

Sebagaimana jenis Rafflesia lainnya merupakan tumbuhan parasit obligat. Ia tumbuh di dalam batang liana (tumbuhan merambat) dari genus TetrastigmaRafflesia arnoldii tidak memiliki daun sehingga tidak mampu ber-fotosintesis sendiri. Nutrisi yang dibutuhkan bunga ini diambil dari pohon inangnya.Selain tidak memiliki daun, tanaman ini juga tidak memiliki batang maupun akar. Praktis bagian tanaman Rafflesia Arnoldi yang tampak hanyalah bunganya saja yang berkembang dalam kurun waktu tertentu. Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah itu rafflesia akan layu dan mati.

Bunga Rafflesia Arnoldi memang tanaman langka, sulit ditemukan, serta endemik. Apalagi keberadaannya yang seakan bersembunyi selama berbulan-bulan di dalam tubuh inangnya hingga akhirnya tumbuh bunga yang mekarnya hanya seminggu. Sejumlah pihak meyakini bunga Rafflesia Arnoldi atau Patma Raksasa merupakan tumbuhan endemik Sumatera. Bunga raksasa ini hanya dapat dijumpai di Bengkulu. Meskipun di beberapa tempat lain seperti di Aceh dan Malaysia pernah dilaporkan tumbuhnya bunga Rafflesia arnoldii, namun dimungkinkan itu ada Rafflesia dari jenis lainnya.

Kita pantas berbangga bahwa dari sekitar 30-an spesies Rafflesia Indonesia memiliki jumlah jenis terbanyak sejumlah 15 spesies. Dan lebih bangga lagi karena Rafflesia Arnoldi yang merupakan jenis Rafflesia terbesar bahkan memegang rekor sebagai bunga terbesar di dunia tumbuh endemik di Sumatera, Indonesia. Beberapa wilayah yang sering ditemui tumbuh bunga Rafflesia Arnoldi antara lain di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Seblat (kabupaten Bengkulu Utara), dan Padang Guci Kabupaten Kaur. TNBBS sendiri telah ditetapkan sebagai pusat konservasi tumbuhan ini. Selain itu dari 30-an jenis Rafflesia, hanya Rafflesia patma saja yang telah dapat berkembang biak di luar habitatnya di Kebun Raya Bogor. Bunga Rafflesia Arnoldi meski unik dan langka tapi tidak termasuk dalam status terancam. Bahkan dari sekitar 30-jenis Rafflesia di seluruh dunia, hanya satu spesies saja yang dianggap terancam punah yakni Rafflesia magnifica yang tumbuh di Filipina.

Meskipun demikian,  laju deforestasikebakaran hutan, serta makin ciutnya luas hutan Sumatera menjadi ancaman serius bagi kelestarian bunga raksasa ini. Apalagi ditambah dengan sikap kurang bertanggung jawab dari sebagian masyarakat yang merusak dan mengambil bunga ini. Sebagai langkah preventif dan pelestarian bunga ini telah ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Bengkulu dan sebagai puspa langka satu dari tiga bunga nasional di samping Melati sebagai Puspa Bangsa dan Anggrek Bulan sebagai Puspa Pesona. Semoga kelestariannya tetap terjaga dan menjadi warisan yang bisa dinikmati oleh anak cucu kita dan dunia.


Sumber : diolah dari berbagai sumber

Jumat, 24 Februari 2012

Pemuda pemudi yang membanggakan

Share
Pemuda pemudi yang membanggakan

Dulu bung karno pernah berujar : "Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia".

Kata-kata yang membangkitkan semangat sekali. Terkandung harapan dan optimisme yang tinggi akan segala potensi, sumber daya manusia.

Dan negeri ini adalah, bukan Cuma gudangnya melainkan tempatnya orang kreatif dan anak mudalah yang jadi pelopornya. di bidang seni, ada banyak contoh yang tak bisa disebut satu persatu tapi cobalah lihat, satu contoh yang luar biasa dibidangnya dalam video berikut ini. namanya mas Didi Nini Thowok



Ketika artikel ini ditulis, mobil esemka karya para pelajar SMKN 2, SMKN 5 dan SMK Warga dari solo ditayangkan secara langsung di TV swasta, sudah berangkat dari Solo tadi pagi dan sedang dalam perjalanan  menuju Tangerang untuk melakukan uji emisi dan kelayakan lainnya. yang sedang melaju itu adalah benda, mobil namanya tapi entah mengapa ada unsur emosi semacam bangga, sebersit harapan dan doa yang menyertainya. Kerinduan akan buatan sendiri mungkin. Sudah lama nga lihat yang local-local  Untuk teknologi yang memasyarakat Dan itu khabar yang layak ditunggu beritannya dari pada berita tentang pidana atau persidangan yang banyak mengatakan lupa atau tidak tahu yang mulia...seperti...ehm.....ah ...sudahlah. Aku tak mau merusak rasa senang yang sedang mengharu tidak biru ini.......hehehee

Kabar baik lainnya? anak-anak muda itu banyak jumlah dan patut diacungi jempol hasil karya-karyanya.

Ada anak-anak siswa program keahlian teknologi informasi  dan komunikasi SMKN 11 Bandung yang mampu dan teruji untuk membuat website, aplikasi perusahaan, online system, bahkan pernah dikirim dua kali mewakili Indonesia pada ajang world Skill yang para pesertanya diminta untuk membuat aplikasi piranti lunak tertentu dan harus mampu menjelaskannya dihadapan para juri di Kanada dan London.

Begitu banyaknya hal-hal yang membanggakan sampai artikel ini pun akan dibuat berlanjut dan khusus membahas tentang hal yang satu ini.

Semoga semakin banyak anak-anak muda yang kreatif dalam berkarya dan berusaha menunjukkan karya dan prestasi untuk kita..............

Rabu, 15 Februari 2012

Nepenthes, Kantung Semar

Share



      Biasanya kantung semar menjebak mangsanya dengan membuka katup atas dari bunga kantungnya tersebut kemudian ketika mangsa masuk biasanya akan tenggelam ke air karena di dalam kantung tersebut ada air lalu katup bisa menutup dan akhirnya mangsapun mati lemas. Dalam istilah latinnya kantong semar ini dikenal dengan nama Nepenthes , jenis kantung semar sendiri sangat banyak variannya. Saat ini pun sebetulnya Kantong Semar ini dijadikan komoditi tanaman hias di Indonesia pasca demam Anthurium dan Gelombang Cinta, banyak di pasarkan di toko toko tanaman hias.

Keunikan nepenthes ada pada cara ia mendapatkan makanan. Bukan dengan akar yang menyerap nutrisi dari tanah, tanaman ini menyerap nutrisi dari serangga yang terjebak di dalam kantongnya. Serangga-serangga malang ini dihancurkan oleh semacam senyawa menyerupai asam lambung lantas dihisap sari-sarinya. Itulah sebabnya ia mampu bertahan di daerah yang tergolong tandus. Nepenthes atau kantong semar ditemukan mulai dari Madagaskar di bagian barat dunia hingga Kaledonia di sebelah timur. Di utara ia ditemukan di China Selatan dan di selatan ia ada di Australia. Jenis terbanyak ditemukan di Asia Tenggara, terutama Indonesia.

Nepenthes termasuk dalam kategori Carnivora plant yang banyak tersebar dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Australia sampai ke Madagaskar, Indonesia memiliki species paling banyak di dunia. Di antara jenisnya yang beragam dan unik, yang paling sering diburu kolektor adalah:

Semar bag to trap their prey usually by opening the valve pockets of interest when the prey is then entered will usually sink into the water because there is water in the bag and valve to close and eventually suffocate mangsapun. In the Latin term semar bag is known as Nepenthes, type semar bag itself is very much its variants. Today was actually Semar bag is used as an ornamental plant commodities in Indonesia after the fever and Anthurium Wave of Love, many on the market in ornamental plant shop store.

Nepenthes uniqueness is in how he got the food. Not with roots that absorb nutrients from the soil, these plants absorb nutrients from insects trapped in the pocket. These poor insects destroyed by stomach acid such compounds resembling smoked then sari-sari. That's why he was able to survive in areas classified as barren. Nepenthes or semar bag found from Madagascar in the western world to Caledonia in the east. In the north it is found in South China and in the south it is in Australia. Kind ever found in Southeast Asia, especially Indonesia.



            Nepenthes are included in the category of the Carnivora plant widely spread from Malaysia, Indonesia, Philippines, Australia to Madagascar, Indonesia has the world's most species. Among the diverse and unique species, the most commonly hunted collector is:

  • Nepenthes Inermis merupakan Highland Sumatra yaitu species Nepenthes endemik sumatra yang melegenda dengan kantong antik berbentuk seperti gelas anggur. Kategori sangat langka, menyukai tempat teduh tapi cukup sinar matahari, kebasahan sedang, kelembaban tinggi. Sampai saat ini belum diketahui memiliki silangan di alam.
  • Nepenthes AmpulariaLowland Kalimantan species menarik dengan bentuk bulat dan peristome tebal yang menjorok ke dalam. Dalam kondisi prima dapat mengeluarkan hamparan kantong rosete. Menyukai sinar matahari dan kebasahan, kelembaban tinggi.
  • Nepenthes Pyriformis (N. Inermis x N. Talangensis), silangan alam yang sangat langka dari dua species yang langka Nepenthes Inermis dan Nepenthes Talangensis. Dengan warna dan Peristome yang sangat menawan.
• Highland Nepenthes is Inermis Sumatra is endemic Sumatran Nepenthes species are legendary with antique bag shaped like a glass of wine. Category of very rare, like the shade but enough sunlight, wet medium, high humidity. It is not yet known to have a hybrid in nature.
• Borneo Nepenthes species AmpulariaLowland interesting with a round shape and thick peristome is indented. In top condition can remove stretch rosete bag. Love the sun and wetness, high humidity.
Pyriformis Nepenthes (N. x N. Talangensis Inermis), a very rare natural hybrid of two species of rare Nepenthes and Nepenthes Talangensis Inermis. Peristome with color and very charming.



 Tempat hidup Nepenthes


Berdasarkan tempat hidupnya, kantong semar terbagi dalam 3 kategori. Dataran tinggi, sedang, dan rendah. Kategori pertama hidup pada ketinggian di atas 700 mdpl. Sebagai contoh adalah N adrianii, N adnata, dan N lowii. Jenis dataran sedang, hidup pada ketinggian 300-700 mdpl. Contohnya, N papuana dan N pervillei. Sedangkan jenis dataran rendah, 0-300 mdpl, seperti N thorelii dan N ampullaria. Habitat nepenthes yang tumbuh di gunung berbeda dengan yang hidup di pantai. Perbedaan suhu dan kelembapannya sangat ekstrem. Nepenthes dataran rendah dan sedang membutuhkan suhu 27-35 derajat celsius di siang hari dan 21-27 derajat celsius pada malam hari. Sedangkan jenis dataran tinggi butuh suhu 21-29 derajat celsius untuk siang hari dan 12-18 derajat celsius di malam hari. Nepenthes penyuka suhu panas dan kelembapan rendah tidak akan tahan jika dipelihara di pegunungan. Kalaupun hidup, biasanya tidak mengeluarkan kantong atau ukuran kantong mengecil. Demikian sebaliknya, memelihara nepenthes dataran tinggi di dataran rendah sangat sulit, kecuali dengan perlakuan khusus. Secara umum lebih mudah memelihara nepenthes dataran rendah. Contohnya N campanulata, N danseri, N masoalensis, dan N rowanae. Pilihan lain, memilih nepenthes yang memiliki daya adaptasi tinggi, misalnya N hirsute dan N veitchi.

Based on the place of his life, semar bag is divided into 3 categories. Highlands, medium and low. The first category live at elevations above 700 masl. An example is adrianii N, N adnata, and N lowii. Type of terrain being, living at an altitude of 300-700 masl. For example, N and N pervillei papuana. Whereas lowland species, 0-300 meters above sea level, such as N and N ampullaria thorelii. Habitat nepenthes that grows in the mountains is different from living on the beach. Differences in temperature and humidity extremes. Lowland Nepenthes and are in need of temperatures 27-35 degrees Celsius in the daytime and 21-27 degrees Celsius at night. While this type of plateau temperature of 21-29 degrees celsius need for daytime and 12-18 degrees Celsius at night. Nepenthes enthusiasts of hot temperatures and low humidity will not last if kept in the mountains. Even if life, usually does not remove the bag or pouch size smaller. And vice versa, maintaining uplands nepenthes in the lowlands is very difficult, except by special treatment. Are generally easier to maintain lowland nepenthes. For example campanulata N, N danseri, masoalensis N, and N rowanae. Another option, choose a nepenthes that have high adaptability, such as N and N veitchi hirsute.

Tips Merawat
Karena biasa tumbuh di tempat yang tandus, nepenthes sebenarnya tak perlu perawatan yang aneh-aneh. Satu hal yang penting, ia menyukai media tumbuh yang lembap dan porous. Media tanam juga harus memiliki aerasi yang baik untuk menunjang pertumbuhan akar dan ketersediaan oksigen bagi tanaman. Untuk penyinaran, sebaiknya nepenthes diletakkan di lokasi yang terkena sinar matahari tetapi tidak langsung.
Mengenai kebutuhan air, kantong semar bereaksi paling baik jika disiram dengan air hujan. Namun, jika kondisi tidak memungkinkan, Anda tetap dapat menggunakan air keran yang dikombinasikan dengan air hujan. Sebaiknya nepenthes disiram air hujan setiap bulan agar kondisinya menyerupai habitat aslinya.



Tips

Because the usual growing in the barren, nepenthes was no need meticulous care. One important thing, he likes a moist growing medium and porous. Planting medium must also have good aeration for root growth and support the availability of oxygen to the plants. For irradiation, nepenthes should be placed in a location exposed to direct sunlight, but no.


 Regarding the need for water, bags semar react best when watered with rain water. However, if the condition does not allow, you can still use tap water combined with rain water. Nepenthes should be watered every month so that rain water conditions resembling their natural habitat.



 Disusun dari berbagai sumber oleh :
Compiled from various sources by :

1.M ANANDA REZA K
2.DINNY AUGUSTA
3.DIAN RAMADHAN
4.FITRI PRIYANTI ANGGELA
5.WAHYUDIN
6. MEGA PUSPITA

 MEMBUAT DESKRIPTIF TEXT TENTANG TUMBUHAN KANTUNG SEMAR
TO MAKE THE DESCRIPTIVE TEXT OF NEPENTHES  PLANT

 Sumber dari video dan gambar dalam tulisan ini dapat anda temukan langsung didalamnya. tulisan ini dibuat dalam rangka tugas anak-anak yang belajar untuk menyusun topik-topik yang mereka anggap menarik dan mempresentasikannya di depan kelas. kami berusaha menampilkan sumber-sumber dalam tulisan ini untuk menghargai hasil karya yang telah dibuat oleh orang lain, khususnya yang berasal dari internet dan memberitahukan hal tersebut kepada siswa-siswa kami. bagaimanapun jika ada kekurangan,  kelalaian dan ketidaknyamanan, itu adalah ketidaksengajaan dan kami mohon maaf. semoga anak-anak dapat bercerita dengan lancar dan bahagia, semoga pembuat video dan gambar-gambar ini dapat memperoleh pahala atas kebaikannya. terima kasih dan selamat menikmati
The source of the video and pictures on this post can be found directly in itThis article was made in order to / as a task for the  children to learn how to develop the topics they find interesting and present it to the class. We try to show the sources in this post to appreciate the work that has been made ​​by othersparticularly from the Internet and notify our students. However if there are deficienciesomissions and discomfortit was unintentional and we apologizeI hope the kids can talk well and happy, The videomaker and the creator of these pictures can be a reward for his kindnessthank you and enjoy





http://www.scuolaonline.com